Tugas Berat Menanti Joe Biden

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato hasil pemilihan presiden 2020 kepada wartawan di Wilmington, Delaware, AS, pada 5 November 2020. -Ant/Reuters

Biden harus menerima kenyataan, bahwa hampir separuh penduduk AS mendukung pandangan nasionalis kulit putih otoriterian ala Donald Trump, sampai mereka tidak berkeberatan dengan pandangan kasar dan sexisme Trump yang melabrak birokrasi pemerintahan dan nilai-nilai tradisional Amerika, seperti fair play, supremasi hukum serta kebebasan pers, selain meruntuhkan lembaga-lembaga ketatakelolaan baik di dalam maupun di luar AS.

Dulu, Republik berharap tak apa-apa mengantarkan Trump berkuasa, karena mereka yakin begitu masuk Gedung Putih, Trump tak akan liar lagi dan akan bertransformasi menjadi negarawan.

Harapan itu tak terwujud. Yang terjadi malah sebaliknya. Trump kian sulit dikendalikan dan melabrak kemapanan serta siapa pun, kecuali konstituennya, padahal presiden bukan hanya memerintah konstituennya, tetapi juga memerintah mereka yang tidak memilih dia.

Trumpisme

Ironisnya, Trump bukannya makin dijauhi, meskipun yang tidak menyukainya juga besar, termasuk tokoh-tokoh Republik sendiri. Pemberontakan Trump terhadap nilai dan kemapanan malah membuat dia makin populer di mata pendukungnya. Indikasi ini terlihat dari jumlah pemilih dia pada pemilu 2020.

Dia menarik sekitar 70,6 juta suara atau di atas 69,4 juta suara yang diperoleh Obama pada 2008, yang sebelum ini merupakan jumlah pemilih seorang calon presiden terbanyak sepanjang masa.

Trump mendapatkan tambahan 7,7 juta suara dari yang diperolehnya pada 2016, yang waktu itu 62,9 juta suara. Ini petunjuk terang benderang, bahkan langkah dan cara pandang Trump ternyata diterima oleh 47,7 persen penduduk AS.

Bahkan itu tak cuma memikat mayoritas kulit putih, karena warga Latin yang proporsinya kian besar pun tertarik, padahal dia mempromosikan kebijakan yang menanamkan stigma buruk kepada warga latin, antara lain membangun tembok pemisah di sepanjang perbatasannya dengan Meksiko yang merupakan asal terbesar penduduk latin AS.

Lihat juga...