Ruang Aksara Asah Karakter Anak Berbasis ‘Fun Learning’
Editor: Makmun Hidayat

Lewat eksplorasi langsung di alam anak-anak bisa memiliki kemampuan kognitif. Pemanfaatan pupuk kompos yang dibuat dari sekam,kotoran ayam,kotoran ternak sapi dan kambing yang berubah menjadi tanah gembur bagian dari pengajaran Biologi. Anak-anak didik dominan usia SD hingga SMP memudahkan Taranita menyampaikan sejumlah materi.
“Selain bercocok tanam tahap selanjutnya anak anak juga dikenalkan budidaya ayam dan budidaya lele,” bebernya.
Bangunan sekolah alam Ruang Aksara yang dikelilingi sawah, kebun di area terbuka sebut Taranita sangat representatif. Area yang luas memungkinkan anak-anak tetap bisa mengerjakan tugas wajib selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari setiap sekolah sang anak. Kesulitan anak dalam penggunaan kuota internet juga kerap dibantu olehnya.
Konsep fun learning atau pembelajaran dengan cara-cara menyenangkan diterapkan oleh Ruang Aksara. Metode tematik mengintegrasikan tema tertentu dengan semua mata pelajaran telah diterapkan. Salah satunya aktivitas membuat batu bata oleh pekerja yang memanfaatkan area Ruang Aksara. Konsep melihat di lapangan jumlah harian pembuatan batu bata dan lamanya waktu bisa menjadi metode berhitung.
“Anak belajar melihat jumlah per hari batu bata selama sehari dikalikan waktu sepekan menjadi metode pembelajaran Matematika,” bebernya.
Menekankan keingintahuan anak atau kuroisitas diajarkan melalui pencatatan waktu penyemaian, pemindahan benih. Jenis tanaman sayuran usai ditanam akan dicatat sehingga akan diketahui waktu panen. Melalui kegiatan itu anak diajak melakukan observasi, berpikir ilmiah dan membuat kesimpulan. Anak langsung melihat, menyentuh dan merasakan langsung materi yang disampaikan.