Model Kerja ‘Hybrid’ Diprediksi Masih Diterapkan pada 2021
JAKARTA – Penguasaan teknologi dinilai berperan penting dalam upaya adaptasi model kerja hybrid di tengah pandemi Covid-19, yang memaksa sebagian besar perusahaan mempekerjakan karyawannya dari rumah (WFH).
Model kerja hybrid pada 2021 diprediksi masih akan diterapkan, seiring ketidakpastian waktu karyawan sebuah perusahaan bisa kembali bekerja di kantor.
“Model kerja hybrid muncul sebagai jawaban ketidakpastian kapan karyawan bisa kembali bekerja sepenuhnya di kantor. Namun, di sisi lain model kerja hybrid membuka kemungkinan meningkatnya produktivitas karyawan dengan konsep yang juga fleksibel,” kata Manajer SDM People Intelligence Indonesia, Vidya Antariksi, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Menurut Vidya, salah satu bentuk teknologi yang bisa mendukung efektivitas model kerja hybrid adalah human resource information system (HRIS), yang dapat membantu mengelola karyawan agar tetap produktif, baik dengan konsep remote atau model kerja hybrid.
Dengan menggunakan sistem ini, HRD dan manajemen perusahaan dapat dengan mudah mengatur jadwal kerja atau shift, dan mengawasi kinerja karyawan secara intensif tanpa ada kesan mengintimidasi dan kurang rasa percaya.
“Pemberlakuan pencatatan aktivitas ketika WFH, survei tentang keadaan atau kondisi dan laporan kesehatan karyawan, rekrutmen online dan interview, sehingga penyediaan tenaga kerja baru tetap bisa terjaga dan terpenuhi,” ujar Vidya.
Ia menambahkan, salah satu sistem HRIS terpadu di Indonesia adalah GreatDay HR, merupakan solusi HR yang sangat mengerti akan kesiapan mental dan perubahan mindset karyawan dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.