Tambak Kekeringan, Sejumlah Warga Lamsel Beralih Usaha Alternatif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Usman, salah satu pemilik usaha tambak udang putih atau vaname menebar jala. Kali ini ia menebar jala di kanal yang ada di Desa Berundung, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel). Hujan yang tak pernah turun dan kanal yang airnya mulai surut berimbas tambak miliknya tidak dioperasikan.

Operasional tambak tradisional sebut Usman, mengandalkan sistem pompa dari kanal. Namun hujan yang tidak turun berimbas daya dorong air laut tidak sampai ke wilayahnya. Berjarak enam kilometer dari pesisir pantai timur Lampung Selatan normalnya ia bisa memanfaatkan air kanal.
Pendangkalan imbas kemarau mengakibatkan air payau untuk budi daya udang vaname sulit diperoleh. Sebanyak empat petak lahan tambak udang vaname diistirahatkan sejak empat bulan silam. Masa pandemi Covid-19 sebutnya, ikut berdampak pada sektor pertambakan. Sebab ekspor udang sempat terhenti.
“Saat kran ekspor udang mulai dibuka musim kemarau melanda, fasilitas kanal primer untuk pasokan air pada area tambak mengering. Hanya cukup untuk sebagian tambak yang berada di dekat aliran sungai, kami yang jauh mengandalkan kanal sekunder tidak kebagian air,” cetus Usman saat ditemui Cendana News di Ketapang, Minggu (11/10/2020).
Usman menambahkan, kanal sekunder akan teraliri air saat penghujan. Daya dorong air pasang laut tidak akan sampai di kanal jika air sungai tidak masuk ke kanal. Sebagian kanal sebutnya terkoneksi dengan sungai Way Sekampung. Namun debit air yang menyusut berimbas pada berkurangnya pasokan air bagi areal pertambakan.