‘Si Cemplon’ dari Bogor Sukses Jualan Online hingga Luar Negeri

Editor: Koko Triarko

Melalui produknya, Novvy mengaku ingin mengajarkan anak-anak untuk memakan camilan sehat rasa ikan. Pikiran tersebut terlintas setelah dia terenyuh melihat anak saudaranya yang berkebutuhan khusus, memiliki pantangan makan makanan yang mengandung gula dan monosium glukamat (MSG). Dia pun bertekad membuat makanan sehat yang bisa dikonsumsi oleh kelompok.

Memulai usaha sejak 2017, Novvy kemudian mengikuti pelatihan “UMKM Go Digital” yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2018. Setelah pelatihan tersebut, dia pun mulai rajin memasarkan produknya ke pasar, selain rutin mengikuti pameran produk UMKM.

Namun, peruntungan Novvy berubah saat memasuki pandemi Covid-19. Saat sejumlah usaha mengalami penurunan, penjualan “Si Cemplon” justru meningkat drastis.

“Awal-awal memang berat ya di (pasar) online, kita mengharapkan pecah telur saja susah bukan utama. Lucunya, setelah Covid-19, akun saya justru menjadi penjual bintang di bulan April. Bulan Juni, kenaikan penjualan di pasar malah naik sampai di atas 300 persen, “kata Novvy.

Kebanggaan Novvy bertambah ketika produknya juga bisa diakses oleh salah satu pasar yang telah menjangkau Malaysia dan Singapura. Dia pun sering mendapat pesanan dari pemasaran secara berani tersebut.

“Alhamdulillah, jadi saya tetap bisa berekspansi walaupun dalam kondisi Covid,” sambungnya.

Saat ini, Novvy menggandeng 10 tetangganya untuk membentuk kelompok dan ikut berjualan produk olahan ikan. Dia berharap, dari berjualan produk olahan ikan, orang-orang terdekatnya bisa bertahan di masa pandemi dengan memanfaatkan pasar digital.

“Peluang digital tuh besar, jadi saya sampai sekarang yakin bahwa marketplace itu salah satu sarana membuat brand kita besar. Paling tidak walaupun produknya belum laku, tapi dikenal dulu brand-nya,” katanya.

Lihat juga...