Ponpes Miftahul Jannah Kranggan Budi Daya Bibit Jahe Merah
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Budi daya jahe merah menjadi salah satu usaha di bidang agribisnis yang makin populer di tengah pandemi. Meskipun hanya menjual tunas atau bibitnya, mampu memberi penghasilan yang lumayan. Budi daya jahe merah salah satunya dilakukan oleh Pondok Pesantren Miftahul Jannah Kranggan, di Jatirangga, Kota Bekasi, Jawa Barat. Hasilnya dipasarkan melalui online dan permintaan terus mengalir dari berbagai wilayah.
“Kami mencoba budi daya ini sejak Maret lalu, melihat kondisi yang tidak stabil, sementara pesantren butuh biaya. Akhirnya memilih mencoba budi daya bibit jahe merah dijual secara online dengan menyertakan video. Hasilnya cukup memuaskan,” ungkap Ustaz Ruston Nawawi, Pemimpin Ponpes Miftahul Jannah, kepada Cendana News, Senin (26/10/2020).
Dikatakan, untuk pembibitan tunas jahe merah tidak diperlukan modal besar, karena untuk 10 kilogram rimpang jahe merah bisa menjadi 1.000 pohon atau tunas. Dari 10 kilogram tersebut, bisa menghasilkan Rp5 juta dengan modal belanja rimpang jahe merah Rp85 ribu/kilogram.
Menurut Ustadz Ruston, pembibitan jahe merah tidak memerlukan tempat yang luas, hanya dengan memanfaatkan lantai atas bangunan lingkungan ponpes, telah disiapkan untuk pembibitan dengan media polybag atau karung dan rak tingkat.

“Budi daya jahe merah sangat mudah, manfaat budi daya untuk mengedukasi anak santri, terutama santri laki-laki, harus memahami tentang budi daya jahe merah,” ungkap Ustadz Ruston, yang juga sebagai Ketua Santri Tani (Santani) Kota Bekasi tersebut.