Hasil Panen Padi Petani di Lamsel Turun Akibat Wereng

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah petani padi di Lampung Selatan mengalami penurunan produksi akibat serangan hama wereng. Tidak hanya kuantitas, namun juga kualitas gabah kering yang dihasilkan sangat menurun, sehingga harga jual pun menjadi rendah.

Lisdaryanti, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, menyebut wereng juga menurunkan kualitas gabah. Hama wereng atau Fulgoromorpha menghisap bagian batang dan bulir padi.

Hama wereng, menurutnya menurunkan hasil panen dari semula 40 karung satu hamparan, menjadi hanya 30 karung. Hama wereng, menurutnya juga menjadi kendala setelah sebelumnya ia kesulitan untuk mengairi lahan sawah.

Imbas kemarau, lahan seluas setengah hektare miliknya kekurangan air. Meski demikian, ia masih bisa mendapat hasil panen dibanding musim sebelumnya.

Sulaiman, petani di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menyiapkan proses panen padi varietas Ciherang yang sebagian terkena serangan hama wereng, Minggu (20/9/2020). -Foto: Henk Widi

“Hama wereng berimbas batang busuk dan bulir tidak berisi. Saat telah dipanen, gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan kurang maksimal. Saat dikeringkan dan berubah menjadi gabah kering panen (GKP), bulir beras memiliki bercak hitam. Imbasnya hasil beras yang telah digiling tidak laku dijual, kerap hanya untuk konsumsi sendiri,” katanya saat ditemui Cendana News, Minggu (20/9/2020).

Ia menambahkan, secara fisik dampak hama wereng bagi hasil panen butiran beras kualitasnya menurun, namun untuk konsumsi selama masa pandemi ini masih sangat menguntungkan, tanpa harus membeli.

Lihat juga...