Anak Muda Dominasi Angka Pelanggaran Prokes di Semarang, Sebagian Sengaja Ingin Viral
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Di tengah tingginya angka Covid-19 di Kota Semarang, kalangan anak muda di kota itu justru mendominasi angka pelanggaran penerapan protokol kesehatan, seperti tidak mengenakan masker. Menariknya, sebagian di antara mereka mengaku sengaja tak membawa masker agar terjaring razia dan menjadi viral.
Dari data operasi yustisi yang digelar tim gabungan sejak Rabu (16/9/2020), sebanyak 1.200 orang terjaring razia karena tidak memakai masker. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya dilakukan anak muda.
“Evaluasi sementara dari hasil operasi gabungan yustisi, dari laporan yang saya terima, 80 persen dari pelanggar yang mencapai 1.200 orang adalah anak muda. Ini menjadi kepihatinan, saya tidak paham apa yang sedang terjadi dengan mereka,” papar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu (20/9/2020).
Diterangkan, para pelanggar prokes tersebut memiliki berbagai alasan tidak memakai masker, antara lain tidak membawa masker, lupa, atau sengaja tidak memakai karena merasa tidak nyaman.
“Padahal secara pengetahuan, mereka ini lebih paham dan mengerti tentang bahaya Covid-19, hingga upaya penerapan protokol kesehatan, dengan menggunakan masker serta menjaga jarak, dalam pencegahannya,” terangnya.
Hasil tersebut menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Semarang, dalam mengambil kebijakan ke depan, terkait penerapan prokes, terutama agar bisa dipatuhi oleh anak muda.
Pihaknya pun meminta agar orang tua, guru, atau pun dosen, bisa ikut mengingatkan anak muda agar menerapkan protokol kesehatan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto. Dijelaskan, dari hasil operasi yustisi di berbagai titik keramaian di Kota Semarang, 80 persen pelanggar protokol kesehatan merupakan anak muda.