Istriku tak Bisa Memasak

CERPEN SAM EDY YUSWANTO

Saat itu, ibu minta dibuatkan teh panas. Istriku tampak kebingungan saat berada di dapur. Ya Tuhan, aku baru tahu kalau istriku bahkan tak bisa cara menyalakan kompor gas. Mbak Ratih rupanya langsung paham dengan kondisi kami. Dialah yang kemudian menyiapkan air panas dan membuatkan teh manis untuk ibu dan kami semua.

Istriku tampak kikuk saat kami berbincang-bincang di ruang tamu. Mungkin ia merasa bersalah karena ketahuan oleh ibu mertua tidak bisa memasak. Tapi diam-diam dalam hati aku berharap semoga istriku tersadar dan nanti mau belajar memasak bersamaku.

“Wan, istrimu nggak bisa masak?” bisik ibu saat istriku sedang berada di toilet.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk ragu.

“Kok aku baru tahu, sih? Terus, selama ini yang ngapa-ngapain di dapur itu kamu?” cecar ibu masih berbisik sambil melirik ke belakang, mungkin khawatir bila istriku sudah keluar toilet dan mendengar percakapan kami.

“Tenang saja Bu, nanti kapan-kapan Ratih mampir ke sini, mau ajarin istrinya Iwan memasak,” Mbak Ratih ikutan komentar, berusaha menengahi, tentu dengan suara selirih mungkin. Percakapan kami pun langsung terhenti ketika terdengar pintu toilet terbuka.
***
KETIKA ibu dan Mbak Ratih pulang, tak kusangka istriku langsung marah-marah. Ia merasa malu kepergok tak bisa memasak oleh ibu mertua dan kakakku. Ia, berkali-kali menyalahkanku karena tak mengabari perihal kedatangan ibu dan Mbak Ratih.

“Lain kali bilang dong, kalau Ibu dan Mbak Ratih mau datang, jangan main tiba-tiba begini, kalau aku tahu Ibu mau datang kan aku bisa siap-siap.”

“Beb, aku juga nggak tahu kalau Ibu mau datang.”

“Halah, bohong, pasti kamu sengaja mau mempermalukan aku di depan Ibu dan Mbak Ratih. Iya, kan?”

Lihat juga...