Dukung Budidaya Magot, Damandiri Kucurkan Modal Rp100 Juta Lebih
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Budidaya magot ini memiliki siklus panen sekitar 10 hari. Sehingga kita siapkan 10 kotak budidaya agar proses panen bisa terus berkesinambungan. Target kita nanti bisa panen 100 kilogram magot fresh per hari. Itu belum termasuk, panen telur magot nya,” katanya.
Harga jual magot fresh sendiri dikatakan mencapai Rp4.000 per kilogramnya. Sementara harga jual telur magot jauh lebih mahal yakni mencapai Rp70ribu per gramnya. Selain dijual dalam bentuk telur maupun magot fresh, magot juga bisa dijual dalam bentuk kering dengan proses pengolahan.
“Untuk magot fresh nanti kita jual kepada konsumen akhir sebagai alternatif pakan ternak. Sementara telurnya kita jual pada calon pembudidaya magot skala kecil seperti warga sekitar sini. Sedangkan untuk magot kering harus diolah dulu dengan cara dioven. Biasanya dikirim ke luar negeri untuk campuran bahan kosmetik,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui Koperasi SHS Mandiri Krambilsawit yang merupakan Koperasi binaan Yayasan Damandiri tengah berupaya mengembangkan sentra budidaya Magot di Desa Cerdas Mandiri Lestari Krambilsawit Saptosari Gunungkidul Yogyakarta.
Selain bertujuan menggerakkan ekonomi serta mewujudkan ketahanan pangan desa, budidaya magot ini juga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan lingkungan khususnya dalam mengolah sampah maupun limbah organik.
Budidaya magot dipilih karena merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Selain memiliki nilai jual tinggi serta pasar yang luas, budidaya magot juga mudah dilakukan semua lapisan masyarakat karena hanya memanfaatkan bahan baku sampah organik.
Budidaya Magot di DCML Krambilsawit ini nantinya akan sepenuhnya dikelola oleh Koperasi. Baik itu sebagai pusat percontohan dan pembelajaran sistem budidaya, penyuplai benih bagi warga/petani, maupun distributor pemasaran hasil panen.