Cegah Abrasi Optimalkan Konservasi Kawasan Pantai Timur Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Abrasi kawasan pantai timur Lampung Selatan (Lamsel) selama puluhan tahun berimbas kerusakan lingkungan. Sejumlah pohon di pantai tumbang dan permukiman warga terpaksa dipindahkan.

Lokasi terimbas abrasi berada pada garis pantai Desa Sumur Desa Ruguk, Desa Tridharmayoga, Desa Legundi hingga Desa Bandar Agung, semuanya di kecamatan Ketapang.

Watan Sutio, warga Desa Tridharmayoga menyebut, kawasan terkena abrasi di sepanjang pesisir Timur bisa mencapai puluhan kilometer. Meski berada pada sejumlah titik, kontur tanah di sepanjang pesisir menjadikan daya tahan terhadap abrasi berbeda. Pada wilayah desa Tridharmayoga dengan jenis tanah padas dan bebatuan membuat abrasi lambat.

Namun meski abrasi lambat sejumlah titik mengalami kerusakan cukup parah. Sebagai warga setempat ia mengingat petunjuk paling terlihat adalah keberadaan batu payung dan pulau Kopiah.

Sejak 1990-an pulau dan daratan hanya berjarak sekitar puluhan meter. Pohon ketapang penanda kini tersisa akar dan batang yang kering dan jarak pulau serta daratan ratusan meter.

“Abrasi sangat masif sementara warga tidak bisa berbuat banyak karena peristiwa alam oleh gelombang, penguasaan lahan oleh perusahaan dan dikelola perseorangan, membuat upaya rehabilitasi dengan tanaman penahan abrasi cukup sulit dilakukan, beda dengan kawasan milik desa,” terang Wayan Sutio, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (5/8/2020).

Kontur tanah padas berbatu disebutnya ikut andil dalam menahan laju abrasi. Jenis tanaman yang dipertahankan berupa kelapa, ketapang, waru doyong hingga cemara udang. Semua jenis tanaman tersebut efektif menahan laju abrasi. Namun akibat gelombang pasang dan angin kencang sebagian tanaman yang berada di pantai tumbang menyisakan akar.

Lihat juga...