Menkeu Serukan Solidaritas Global di Masa Pandemi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menyerukan aksi solidaritas global untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi, dalam bentuk dukungan pembiayaan bagi negara-negara berpendapatan rendah, reformasi kebijakan khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan jaring pengaman sosial, serta peningkatan investasi di bidang teknologi informasi dan infrastruktur digital.
Covid-19 setidaknya mempengaruhi tiga unsur dari Pilar 5P Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni People (manusia), Prosperity (kemakmuran), dan Partnership (kemitraan), yang menghambat tercapainya target SDGs.
“Karena pandemi ini, kita akan kehilangan progres yang sudah dicapai dalam sekian tahun terakhir. Di Indonesia misalnya, kami harus mundur sekitar 5 tahun terkait poverty reduction karena pandemi 6 bulan ini,” kata Menkeu dalam acara “Rebirthing the Global Economy to Deliver Sustainable Development” yang dihelat virtual, pada Kamis (2/7/2020).
Menurut Menkeu, salah satu isu global terpenting dalam menangani krisis kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19 adalah bagaimana negara-negara di dunia mendapatkan pembiayaan yang diperlukan. Menkeu mengapresiasi lembaga pembangunan multilateral dan bilateral yang cukup sigap dalam memberikan bantuan bagi negara-negara miskin dan berkembang.
“Namun hal tersebut belum cukup, dan emerging markets harus mencari pembiayaan dari pasar melalui penerbitan bond. Tapi masalahnya, dengan situasi pasar keuangan yang bergejolak, investor meminta imbal hasil yang lebih tinggi. Hal ini tentu menimbulkan tambahan beban, padahal mereka membutuhkan pembiayaan untuk penyelesaian Covid-19,” tegas Menkeu.