Petani Lamsel Percepat Masa Tanam Musim Gadu

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Petani di Lampung Selatan mempercepat masa tanam kemarau atau gadu di, dengan memanfaatkan pompa air untuk memenuhi kebutuhan air.

Hasan, petani padi di Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, mengatakan percepatan penanaman padi dilakukan dengan gerakan pompanisasi dan olah tanah untuk tanam padi (GPOT). Melalui program tersebut, petani bisa mempercepat proses penyiapan lahan, meski air irigasi terbatas.

Hasan dan ratusan petani di wilayah tersebut memanfaatkan aliran sungai Way Pisang untuk sumber pengairan lahan sawah.

Pompanisasi secara swadaya, menurutnya dilakukan dengan mengeluarkan modal untuk membeli pompa. Alat jenis alkon yang dipakai menyedot air sungai dibelinya seharga Rp1,8juta dari toko pertanian. Sekali proses pemompaan air, ia bisa mengeluarkan biaya hingga Rp100ribu untuk pembelian bahan bakar jenis pertalite.

Hasan, petani padi di Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan mempercepat masa tanam memanfaatkan sungai Way Pisang, Senin (29/6/2020). -Foto: Henk Widi

“Wilayah yang berada di atas sungai dengan ketinggian lebih dari belasan meter, membuat penyediaan air harus memanfaatkan mesin pompa sejak masa pengolahan lahan hingga proses penanaman,” terang Hasan, saat ditemui Cendana News, Senin (29/6/2020).

Potensi lahan di dekat sungai, namun berada pada lokasi lebih tinggi tidak menghalangi proses pengairan. Pompanisasi dilengkapi dengan bak penampungan air secara permanen. Sebelum digunakan, air akan ditampung pada bak penampungan tersebut, lalu disalurkan ke petak sawah. Pada tahap pengolahan selang air untuk pompa langsung dialirkan ke semua petak sawah.

Lihat juga...