Perbaikan Ruas Jalan Rusak di Jalinsum, Bertahap

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Perbaikan jalan lintas Sumatra (Jalinsum) kembali dilakukan, usai mengalami kerusakan di sejumlah titik akibat hujan dan kendaraan muatan berlebih.

Agus, pengawas pengerjaan jalan satuan kerja (satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyebut perbaikan dilakukan bertahap.

Perbaikan skala kecil dilakukan sejak awal Januari dan perbaikan skala besar dilakukan sejak Mei jelang Idulfitri lalu. Faktor hujan menjadi penyebab kerusakan makin cepat. Sejumlah titik yang dilintasi kendaraan bertonase besar mengalami keretakan dan bergelombang. Aspal yang bergelombang lebih cepat rusak saat dilintasi kendaraan.

Agus, pengawas pengerjaan jalan satuan kerja (satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jalinsum, Jumat (5/6/2020). -Foto: Henk Widi

Kendaraan bertonase berlebihan (overload), menjadi penyumbang kerusakan jalan. Terlebih selama masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), volume kendaraan logistik justru meningkat. Pengalihan kendaraan dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ke Jalinsum pada cek poin KM 39 ikut berpengaruh pada beban jalan.

“Kerusakan hanya pada sejumlah titik, dominan berada pada ruas Jalinsum yang memiliki konstruksi tidak ada saluran drainase sehingga saat penghujan mempercepat kerusakan struktur jalan,” terang Agus, saat ditemui Cendana News, Jumat (5/6/2020).

Potensi kerusakan sejumlah ruas Jalinsum, menurut Agus selain faktor hujan, kendaraan bertonase lebih, juga musim panen. Saat musim panen padi di sejumlah wilayah kendaraan pengangkut padi, jagung yang melintas ikut merusak konstruksi jalan. Kendaraan pengangkut hasil panen membawa muatan sekitar 4 hingga 6 ton yang merusak jalan.

Lihat juga...