Membangkitkan Ekonomi Berbasis Pesantren
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Kepala Divisi Penghimpunan UPZ Baznaz, Faisal Qosim, menambahkan, dalam rangka penguatan ekosistem perekonomian syariah yang berbasis pesantren, tidak kurang dari 2500 pondok pesantren dibuat layanan zakat berbasis pesantren.
Dalam hal ini, Baznas pusat bersinergi dengan peran Baznas yang ada di daerah.
“Sudah kita buat replikasinya, ada tiga pesantren yang bisa dibuatkan layanan UPZ pesantren, yaitu pesantren Al Ghoazali di Bogor, pesantren di Surakarta dan Cirebon,” ujar Faisal saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).
Ketiga layanan pesantren tersebut, menurutnya, sebagai wadah yang melayani wali santri dan masyarakat.
“Intinya adalah pertama, kita penguatan terhadap peran dakwah zakat pesantren. Ini menjadi basis yang cukup strategis baik dari sisi pergerakan ekonomi pesantren, dan juga menguatkan layanan bagi muzzaki,” ujarnya.
Kedua yakni, tugas replikasi yang sudah Baznas buat, UPZ dan juga layanan lainnya, yang diimplementasikan dari sisi perbankan syariah.
“Ini peluang pengembangan ekonomi pesantren dan insyallah tahun 2020 melalui sinergi ini dapat menggerakkan potensi untuk mewujudkan kemudahan zakat berbasis pesantren,” tandas Faisal.
Dengan program layanan UPZ berbasis pesantren, dia berharap dapat mengajak masyarakat lebih luas lagi untuk mendorong gerakan zakat. Kemudian mereka bisa menyalurkan melalui pesantren.
Ke depan Faisal berharap ada sinergi penguatan ekonomi pesantren di tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Ini juga ada peluang yang bisa kita wujudkan terbentuknya UPZ berbasis pesantren di kelurahan dan kecamatan untuk memperkuat ekonomi pesantren tersebut,” pungkasnya.