Kemenristek/BRIN Dorong Produktivitas di Masa ‘New Normal’
Editor: Makmun Hidayat
Yang kedua, dari sisi ekonomi, Bambang menyebutkan untuk dapat tetap produktif pelaku usaha dan masyarakat diharapkan dapat secepatnya melakukan transformasi digital.
“Dari data, 68 persen perusahaan di Indonesia telah terbiasa dengan otomatisasi, 27 persen telah memanfaatkan otomatisasi untuk meningkatkan daya saing tapi sayangnya 80 persen dari perusahaan ini belum berencana untuk menggunakan teknologi dalam waktu dekat,” urainya.
Padahal, dengan adanya pandemi, Bambang menyebutkan adanya pergeseran pola ekonomi yang menuju ke less contact economy.
“Yaitu, pergeseran pola bisnis dan perilaku masyarakat, pergeseran struktur industri, ekosistem digital yang terhubung antar sektor serta ketahanan dan efisiensi. Dan selama PSBB, kemarin sudah dilakukan pemanfaatan teknologi digital, jadi saat ini kita tinggal melanjutkannya saja,” ujar Bambang lebih lanjut.
Sedikitnya, akan ada enam sektor yang menurut Bambang, Indonesia akan mampu bersaing dengan menggunakan teknologi digital ini, yakni e-commerce, kesehatan, manufaktur, energi, urban planning dan fintech.
“Bagaimana ini bisa terwujud, yaitu dengan memanfaatkan produk dalam negeri untuk digunakan oleh konsumen Indonesia sendiri pada semua sektor yang enam itu, dengan memanfaatkan teknologi dan berbasis sumber daya Indonesia sendiri,” ujarnya tegas.
Untuk mendukung langkah transformasi teknologi ini, Bambang menyebutkan ada lima pilar yang harus dilaksanakan.
“Memajukan infrastruktur dan lembaga inovasi, membangun kesadaran akan nilai bisnis dari teknologi, alih teknologi dan dukungan teknis untuk perusahaan, teknologi plug and play low cost untuk perusahaan dan tenaga kerja yang ahli dalam teknologi,” imbuhnya.