Ibu dan Anak ODGJ di Sikka Tinggal di Gubuk Reyot
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Saat yang lain hidup bergelimang harta dan pamer kekayaan, masih terdapat warga miskin yang hidupnya sangat mengenaskan dan perlu mendapatkan uluran tangan sesamanya.
Kondisi mengenaskan ini ditemui saat mendatangi sebuah gubuk reyot beratap seng dan berdinding bambu belah (Halar) di RT 09, RW 02, Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya hanya tinggal bersama anak perempuan saya. Dia sejak kecil mengalami gangguan kejiwaan,” kata Aldopa Nukak (65), warga Desa Habi, penghuni gubuk reyot Kamis (18/6/2020).
Ina Dopa, sapaannya, saat ditemui mengaku baru mendapatkan bantuan sembako yang diserahkan langsung oleh Kapolres Sikka. Selama ini, dia hanya mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya dari membantu di kebun milik warga di desanya.
Dia pun mengaku tidak memiliki lahan untuk berkebun. Bahkan, lokasi rumah tempat tinggalnya saja milik orang lain dan dirinya pun diizinkan membangun rumah sederhana tersebut.

“Untuk kebutuhan makan sehari-hari bersama anak, saya bekerja membantu tetangga dan warga desa seperti berkebun. Uang yang dikasih sehari Rp30 ribu dan saya pakai untuk beli beras,” sebutnya.
Rumah berukuran 3 x 4 meter ini bisa dikatakan sangat tidak layak. Bagian samping rumah ditopang dengan bambu-bambu karena takut roboh. Rumah pun hanya berlantai tanah.