Lelaki lajang di sana sering menakut-nakuti anak-anak di sana kalau sekitar rumah Rohminah banyak hantu. Hantu-hantu itu sering terlihat di ranting-ranting besar pokok rambutan atau pun pokok nangka milik Rohminah. Tetapi hari ini anak-anak itu tak menghiraukan cerita itu.
Namun cerita hantu itu tidak sekadar dikarang seperti kebanyakan orang dewasa yang gemar menakut-nakuti. Sekitar sebulan belakangan, orang-orang yang lewat dari rumah Rohminah sering melihat hantu di tempat-tempat yang dikatakan orang dewasa itu.
Bahkan Rohminah membenarkan hal itu, sering suara-suara aneh didengar tatkala ia ke kamar mandi atau sedang menunggu suaminya yang kebetulan dapat waktu malam saat kerja di kebun.
Anak-anak itu bermain sedemikian riang tak berselang lama ibu-ibu yang biasa merumpi dekat pokok mangga itu datang ke rumahnya. Mereka datang sebab semakin jarang Rohminah ikut merumpi bersama.
Namun saat mereka sampai, rumah itu terlihat sepi. Pintunya terkunci dan tak ada sahutan ketika ibu-ibu itu memanggil Rohminah.
***
WARGA Kuba mulai menyangkut-pautkan perihal penampakan itu dengan kewajiban yang diemban Rohminah beberapa bulan belakangan di desa.
“Itu pasti karena sering dia merumpi yang enggak-enggak sama ibu-ibu di ujung kampung.”
“Kalau merumpi yang enggak-enggak tak masalah, lagian kan sudah biasa, Bu,” timpal yang lain.
“Biasa bagaimana? Merumpi kok biasa!”
“Ya, buktinya kita ini merumpi, Bu.”
“Tapi kan dia itu bilal mayat. Kalau sering merumpi tentang hal lain tak masalah. Lah ini merumpi mayat yang dimandikannya.”
Perihal alasan yang pasti mengapa Rohminah diangkat menjadi bilal mayat tidak pernah diketahui. Ada yang mengatakan karena pendalaman ayat yang dimiliki Rohminah sangat banyak.