Masyarakat Pesisir Bali Diminta Mewaspadai Fenomena Banjir Rob

Petugas beraktivitas di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 3 Denpasar, Bali, Kamis (19/3/2020) – Foto Ant

DENPASAR – Balai Besar Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai fenomena banjir di kawasan pesisir atau rob.

Banjir diprediksikan berpotensi terjadi pada 27 sampai 28 Mei 2020. “Untuk kejadian rob yang terjadi di beberapa wilayah pesisir yang berbatasan dengan Samudra Hindia diakibatkan oleh adanya sistem tekanan rendah yang persisten di barat Australia,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman, Rabu (27/5/2020).

Angin kencang yang berada pada sistem tersebut memicu terjadinya gelombang tinggi, yang dapat menjangkau pesisir barat Lampung, pesisir selatan Pulau Jawa hingga NTB. Selain itu, kejadian tersebut bertepatan dengan periode pasang air laut (fase bulan baru), sehingga kedua faktor tersebut memicu terjadinya banjir pesisir (rob).

Diperkirakan banjir pesisir bisa saja terjadi kembali, karena di beberapa pantai wilayah Bali terjadi pasang saat siang hari. Kejadian ini dapat terjadi di semua pantai, terutama pantai dengan kontur wilayah yang rendah. Namun untuk beberapa pantai dengan kontur tebing tinggi diperkirakan relatif aman. “Dari laporan yang sempat terjadi di salah satu Pantai di Badung, terjadi air laut pasang pada pukul 12.00 WITA dan ketika sore harinya keadaan laut sudah normal kembali,” katanya.

Berdasarkan kondisi itu, BMKG Wilayah III Denpasar meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Bali – NTB. Pertama, tinggi gelombang laut 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Selat Lombok bagian utara. Kedua, waspada tinggi gelombang laut 2.5-4.0 meter yang berpeluang terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan.

Lihat juga...