Ibnu Salman di Negeri Ibnu Saud
Catatan Ringan Akhir Pekan T. Taufiqulhadi
Raja Faisal tewas terbunuh di tangan keponakan sendiri pada 1975. Ia digantikan adiknya, Khalid bin Abdul Aziz, yang meninggal karena serangan jantung pada 1982. Raja Khalid digantikan oleh Fahd, putra tertua dari “Tujuh Sudairi” yang terkenal. Ibu Fahd, Hassa, berasal dari bani al-Sudairi yang sangat berpengaruh. Raja Fahd terkena serangan jantung pada 1995. Karena masalah fisik ini, tugas sehari-hari dilaksanakan oleh adiknya, Putra Mahkota Abdullah, yang ibunya berasal dari bani Rashidi, musuh al Saud di masa Keemiran Nejad dulu.
Abdullah segera mendeklarasi dirinya sebagai raja ketika Raja Fahd meninggal pada 2005. Ia segera mengangkat adiknya sesama Rashidi, Pangeran Nayef sebagai putra mahkota yang baru. Tapi Nayef meninggal pada 2011, dan Pangeran Salman diajukan oleh Komite Para Pengeran al Saud menjadi putra mahkota. Abdullah meninggal pada 23 Januari 2015, dan putra mahkota yang terakhir itu segera jadi raja Arab Saudi sekarang.
Menurut konstitusi Arab Saudi, yang menjadi pimpinan bani al-Saud, akan menjadi kepala negara dan raja kerajaan tersebut. Raja Arab Saudi yang teokratis ini bersifat absolut. Kementerian kunci seperti kementerian dalam negeri, luar negeri dan pertahanan akan dijabat oleh keluarga al Saud. Demikian juga posisi sebagai Panglima Pengawal Nasional, dan 13 gubernur utama. Kementerian-kementerian lain seperti keuangan, perencanaan, perminyakan akan diberikan kepada orang biasa. Tapi para wakilnya umumnya adalah al-Saud al-Saud yunior yang sedang belajar.
Ada beberapa raja yang tetap memegang jabatan semula meski telah menjadi raja atau putra mahkota. Raja Faisal, yang sebelum jadi raja adalah menlu, dan tetap menjadi menlu hingga mangkat pada 1975. Raja Abdullah yang telah menjadi panglima keamanan nasional dari awal, tetap menjadi panglima urusan itu hingga meninggal sebagai raja. Demikian juga juga Pangeran Sultan, ia tetap memegang posisi Menhan setelah menjadi putra mahkota hingga meninggal pada 2011.