Hujan di Hulu Cileungsi, Warga 15 Komplek Diminta Waspada
Editor: Makmun Hidayat
BOGOR — Hujan dengan entitas tinggi di sepanjang aliran hulu hingga hilir Sungai Cileungsi dan Cikeas menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) di beberapa titik pantau ketinggian air naik tajam.
Titik Pantau TMA yang dimiliki Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) di hulu Cileungsi di Cibongas, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (18/5/2020) sore menunjukkan terjadi lonjakan ketinggian air yang cukup signifikan.
Pada pukul 16.20, TMA di titik pantau KP2C di hulu Cileungsi berada di level 135 cm. Pada pukul 17.30, level TMA melonjak mencapai titik puncak (top level) yakni 420 cm, hanya dalam waktu sekitar 50 menit.
“Lonjakan TMA tersebut telah berada di level Siaga 1 dan menunjukkan intensitas hujan yang cukup lebat di hulu Cileungsi,” ujar Ketua KP2C, Puarman, Senin (18/5/2020) malam.
Karena luas Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mencapai 26.000 hektare, maka Sungai Cileungsi berkontribusi besar terhadap banjir di sejumlah perumahan, ketimbang Sungai Cikeas. Sementara TMA Sungai Cikeas pada Senin sore menunjukkan level normal di titik pantau KP2C.

Sungai Cileungsi dan Cikeas selanjutnya menyatu menjadi Kali Bekasi (P2C) di perbatasan Bogor dan Kota Bekasi, tepatnya wilayah perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dan Vila Nusa Indah 1, Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Menurut Puarman, berdasarkan pengamatan KP2C, dimungkinkan air Sungai Cileungsi akan meluap dan menggenangi sejumlah perumahan yang berada di bantaran Sungai Cileungsi.