Garang Asem Masakan Khas Jawa, Cocok untuk Berbuka Puasa

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Langkah kedua yaitu menyiapkan bumbu. Bumbu cukup diiris-iris kecuali cabai rawit. Bagi rata bumbu untuk setiap bungkusnya.

Tahap ketiga yaitu, siapkan daun pisang yang sudah dibersihkan. Letakkan 1 lembar daun pisang, taruh plastik kualitas baik di atasnya, tutup lagi dengan 1 lembar daun pisang. Beri daun salam, sereh, ayam, bumbu iris, irisan cabai rawit. Beri garam dan gula.

Bungkus bentuk tumpeng, tuang santan secukupnya. Semat dengan lidi. Lakukan sampai selesai. Masukkan bungkusan garang asem ke dalam kukusan yang telah dipanaskan. Kemudian kukus sekitar 1 jam. Tanda adonan sudah masak yaitu saat dibuka ayam menjadi empuk.

“Ini sebenarnya resep turun temurun dari keluarga kami di kampung, Mas,” ujar wanita yang kesehariannya menjadi guru jurusan Tata Boga di salah satu SMK Negeri di Denpasar ini.

Mbak Sipit, sapaan akrabnya menambahkan, dirinya biasa  membuat olahan masakan tradisional termasuk garang asem untuk dihidangkan kepada keluarga di rumah. Terlebih di saat bulan suci Ramadan seperti saat ini. Rasa garang asem yang manis pedas dan terasa segar membuat selera makan saat berbuka puasa menjadi lebih nikmat.

“Ketimbang beli di luar Mas, mending masak sendiri. Lebih enak dan sehat. Kebetulan saya seorang guru Tata Boga di sekolah,” imbuhnya.

Garang asem memang membuat selera makan menjadi bergairah. Campuran rempah-rempah yang lengkap membuat rasa masakan kuliner ini seolah menjadi obat penawar rasa lapar setelah seharian berpuasa.

Sigit, suami Sipit Rahayu mengungkapkan, dirinya sangat menyukai masakan yang dibuat oleh istrinya, termasuk garang asem ini.

“Kebetulan saya suka makanan berkuah yang asam pedas, termasuk garang asem ini,” ungkapnya.

Lihat juga...