Odapus Jangan Takut untuk Puasa

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC saat webinar PAPDI, Kamis (23/4/2020) - Foto Ranny Supusepa

JAKARTA — Penderita Lupus atau Odapus yang beragama Islam tidak perlu menghindari kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Karena dengan menurunnya sistem imunitas tubuh saat berpuasa tidak lah membahayakan, selama mengikuti trik aman berpuasa.

Salah seorang pengidap Odapus yang tidak mau diungkap namanya, F menyatakan, Ramadhan tahun ini merupakan kali kedua ia puasa sejak ia dinyatakan Lupus pada Juli 2017.

“Tidak ada kendala saat berpuasa. Hanya sedikit kewalahan saat menjelang akhir puasa. Saat menjelang dan setelah menstruasi juga sangat kewalahan,” kata F saat diwawancarai, Senin (27/4/2020).

Secara umum, yang dirasakan saat berpuasa adalah berkurangnya konsentrasi dan mudah lelah. Tapi ia mengaku saat ini sudah tidak mengkonsumsi obat khusus selama berpuasa.

“Dulu sih iya. Tapi semenjak Januari obatnya sudah berhenti. Sekarang hanya dibantu madu, rempah dan kurma,” ujarnya.

Ditambah dengan menghindari makanan atau minuman yang tomat, udang, terong, buah-buahan yang disemprot dengan pestisida dan terserap. Contohnya, jeruk, pir, anggur.

“Dan sudah pasti, makanan yang mengandung pengawet, pewarna, penyedap dan hasil fermentasi harus dihindari,” tandasnya.

Dokter Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC menyatakan, penderita Lupus akan kambuh jika imunitas tubuhnya meningkat.

“Sementara saat puasa, daya imunitas tubuh menurun. Sehingga, kemungkinan kumat menurun,” kata Ceva saat dihubungi terpisah.

Ia menyatakan, sejauh Odapus bisa menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi, seharusnya tidak akan ada kendala dalam berpuasa.

“Hindari makanan mengandung asam, pedas dan garam. Makan yang mengandung zat besi. Makanannya harus alami, dalam artian jangan yang sudah diolah dan diawetkan,” ujarnya.

Lihat juga...