Karena Monotheis, Yazidi Sembah Setan

Catatan Ringan Akhir Pekan, T. Taufiqulhadi

T. Taufiqulhadi (CDN/Istimewa)

Tapi kapan formasi kelompok kepercayaan ini? tidak ada yang mengetahui secara pasti. Mereka terbentuk menjadi Yazidi dengan sistem kepercayaan yang unik ini, tidak berlangsung dalam sesaat. Tapi secara sangat gradual. Jika kita tanyakan kepada kaum Yadizi sekarang, mereka akan mengatakan, agama mereka adalah sudah ada sejak lama sebelum agama Kristen dan Islam lahir.  Mereka mengatakan, semula semua orang Kurdi beragama Yazidi. Tapi dalam perjalanan, banyak orang Kurdi pindah ke agama Islam karena bujukan dan paksaan.  Hanya mereka yang keras kepalalah yang mampu bertahan hingga kini.

Tapi sejumlah penulis Arab menyebutkan, kata Yazidi ini berasal nama seorang khalifah bani Umayyah, Yazid bin Muamiyah, yang berkuasa pada 680-683 M. Yazid ini terkenal karena memerintahkan pembunuhan terhadap cucu Nabi, Husain,  pada 680 M. Yazid juga memerintahkan penyerbuan  Madinah, dan  di sana ia membunuh sekitar 80 sahabat Nabi. Sampai sekarang sang khalifah  ini tidak dihargai oleh kalangan Sunni, dan sangat dibenci di kalangan Syiah.  Diduga orang-orang Kurdi ini menggunakan nama tersebut untuk mengesankan bahwa mereka keturunan bangsawan itu. Dengan demikian mereka akan terlindungi. Barat meyakini teori ini.

Kaum Yazidi, menurut penelitian, berkembang di sebuah wilayah kecil, Syeikhan, sekitar 75 km dari Mosul, Irak utara, dan menyebar dengan cepat di antara suku Kurdi. Diketahui, komunitas ini ada juga di Armenia.

Kaum Yazidi percaya kepada Tuhan Yang Esa, Xwede, Tuhan abadi yang menciptakan alam semesta beserta makhluk-makhuknya. Menurut sistem kepercayaan Yazidi, Xwede memperlihatkan diri sebagai tritunggal (trinitas) suci dalam bentuk berbeda: Tawusi Malik, Sultan Ezi, dan Syeikh ‘Adi (w. 1162).

Lihat juga...