Karena Monotheis, Yazidi Sembah Setan
Catatan Ringan Akhir Pekan, T. Taufiqulhadi
ADA sebuah komunitas di Timur Tengah, kaum Yazidi namanya, yang menolak anggapan iblis roh ingkar yang terkutuk. Justru iblis itu makhuk suci yang sangat jujur dan bertakwa kepada Allah, bukan seperti malaikat lain. Karena itu, iblis harus disembah. Maka terkenallah di kalangan tetangga mereka, kaum Islam dan Kristen, yang menganggap kaum Yazidi sebagai kaum penyembah iblis atau setan.
Seperti dalam tradisi kitab-kitab suci agama monotheistik, iblis itu adalah malaikat yang dikeluarkan oleh Allah dari surga karena menolak perintahnya. Kaum Yazidi memang mengakui konsep itu tapi tidak menganggap setan seperti anggapan agama lain. Setan atau iblis itu bukan malaikat yang dikutuk tapi justru yang mewakili Tuhan di dunia dan untuk urusan-urusan duniawi.
Menurut kaum Yazidi, iblis menolak untuk untuk sujud kepada Adam karena saking tulus ketaatannya kepada Allah. Allah memerintahkan setan untuk sujud kepada Adam untuk meguji kejujuran dan ketaatannya. Tatkala setan menolak untuk sujud kepada siapa pun kecuali kepada Allah, maka segera Allah mengangkat setan sebagai pemimpin para malaikat, yang oleh kaum Yazidi disebut sekarang sebagai malaikat burung merak (tawusi malik). Komunitas Yazidi akan menandai ibadah mereka dengan menempatkan gambar burung merak sebagai perwujudan Tawusi Malik di depan para jamaah.
Komunitas ini terkenal kembali ketika sejumlah wilayah Timur Tengah, yaitu Irak dan Suriah bagian utara, jatuh ke tangan ISIS. Para milisi ISIS menjadikan perkampungan kaum Yazidi di pegunungan Kurdistan sebagai sasaran khusus. Ketika akhirnya, milisi ISIS berhasil memasuki perkampungan kaum Yazidi, mereka membantai semua kaum laki-laki yang tidak berhasil melarikan diri, dan menjadikan gadis-gadis Yazidi sebagai budak seks mereka. ISIS membunuh dan menjadi gadis-gadis Yazidi sebagai budak seks mereka dengan alasan mereka sebagai pengikut setan.