Bonsai Beringin Korea, Tanaman Imut Primadona Masyarakat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Tanaman bonsai masih menjadi primadona masyarakat, sekaligus peluang bisnis yang menjanjikan. Tren tanaman yang terus berkembang dan berubah, menjadikan bonsai tak lekang dimakan waktu.
“Kalau tanaman bonsai sering berubah trennya, tergantung dari minat masyarakat dan para pehobi. Kalau sebelumnya bonsai cemara udang, beringin lokal, kamboja, asam Jawa, sekarang tren yang diminati bonsai beringin Korea,” papar Budi Sampurno, salah seorang pedagang tanaman hias di kawasan Tirto Agung, Pedalangan, Semarang, Senin (20/4/2020).

Berbeda dengan beringin lokal, beringin Korea menawarkan bentuk yang berbeda. Hampir mirip dengan beringin dolar yang berdaun kecil-kecil, namun daun beringin Korea berbentuk lebih lonjong.
Selain itu dengan batang pohon kokoh, pendek, namun berdaun lebat, menjadikan bonsai beringin Korea cocok menjadi penghias ruangan atau taman.
“Peminatnya cukup banyak, yang paling banyak beli ibu-ibu. Mungkin karena mereka yang gemar menghias rumah, jadi pada beli. Harganya untuk yang ukuran kecil, setinggi 20 cm saya jual Rp150 ribu. Sementara yang sudah jadi dan cukup besar, paling tidak Rp 1,5 juta. Kurang dari harga itu, tidak saya terima,” paparnya.
Budi cukup percaya diri kalau dagangan bonsai beringin Korea tersebut akan laris manis dibeli konsumen. Hal tersebut berkaca dari penjualan sebelumnya.