Setiap orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19, harus dites dan dilakukan isolasi bila ternyata positif, dan kembali dilakukan riwayat kontak untuk menahan laju penyebaran. Upaya itu harus dilakukan sampai pada akhir rantai penularan.
Pelacakan riwayat kontak setiap orang yang positif COVID-19 menjadi hal fundamental. Karena setiap orang yang memiliki kontak dekat dengan kasus positif COVID-19 memiliki potensi tertular dan menularkan virusnya ke orang lain.
Di Indonesia, pemerintah dengan gencar mengampanyekan pembatasan sosial dengan meliburkan sekolah dan perguruan tinggi, mengimbau para pekerja untuk bekerja di rumah, menutup tempat wisata, membatalkan acara pertemuan besar, dan mengimbau untuk menghindari kerumunan.
Masyarakat juga mulai sadar akan kebersihan diri, dengan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menerapkan etika batuk, dan menggunakan masker ketika sakit atau di tempat yang berisiko.
Namun, Dirjen WHO Tedros menegaskan, pembatasan sosial dan menjaga kebersihan tangan tidak cukup untuk melawan virus bernama resmi SARS-CoV 2 ini.
Tedros menyebut, bahwa tulang punggung atau hal paling fundamental dalam melawan COVID-19 adalah melakukan uji laboratorium untuk mengetahui keberadaan virus, merawat pasien terkonfirmasi positif untuk menyelamatkan nyawa, mengisolasi pasien dan melakukan pelacakan riwayat kontak pasien untuk menghentikan penularan virus.
Risiko Besar
Risiko besar akan menanti bagi negara yang tidak siap dan tidak melakukan upaya penanganan COVID-19 dengan benar. Mari runut satu per satu apa yang akan terjadi, bila hal-hal fundamental penanganan COVID-19 itu diabaikan.