Pengolahan Tanah Tidak Sempurna Rentan Serangan Hama
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Kristianus Amstrong, menyebutkan pengolahan lahan sebaiknya dilakukan sebulan sebelum mulai ditanam. Setelah dibajak tanah dibiarkan terlebih dahulu terkena sinar matahari sebelum hujan turun agar kuman-kuman dan bakteri bisa mati terkena panas matahari.
“Kalau pengolahan tanah dilakukan dengan sempurna maka bakteri atau kuman yang selama ini ada di dalam tanah akan mati. Tanah yang telah dibajak harus dibiarkan terkena sinar matahari terlebih dahulu sebelum hujan turun agar bakteri bisa mati,” jelasnya, Selasa (4/2/2020).

Kristianus menyesalkan kebiasaan petani lahan kering di Sikka yang mulai membajak atau mencangkul tanahnya saat hujan sudah turun padahal idealnya minimal dua minggu dan paling baik sebulan sebelum hujan turun.
“Para petani kita sudah mengetahui hal ini karena mereka sudah bertani secara turun temurun, namun hal ini tidak dilakukan. Apalagi penyuluh pertanian juga sering menginformasikan hal ini kepada petani,” sesalnya.
Hama ulat grayak yang saat ini menyerang tanaman jagung, kata Kristianus, seharusnya bisa diminimalisir dengan pengolahan tanah dilakukan secara sempurna.
Dia berharap dengan adanya serangan hama, petani mulai kembali melakukan pengolahan tanah secara benar, apalagi saat dahulu lahan pertanian di daerah kemiringan semuanya memiliki terasering tetapi saat ini hampir tidak ada yang mempergunakan terasering.