Seni Membonsai Digandrungi Masyarakat Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Seni membentuk minatur pohon atau bonsai digandrungi masyarakat di kecamatan Lampung Selatan (Lamsel). Keindahan bonsai sangat ditentukan oleh kepiawaian jasa pembentuk bonsai atau dikenal dengan trainer.

I Gde Saputra, trainer asal Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang menyebut bagi pemula ilmu pembentukan bonsai butuh waktu lama.

Kunci membentuk tanaman atau pohon untuk membuat miniatur dari bentuk asli pohon yang sudah tua di alam bebas tidak mudah. Butuh kesabaran, ketelatenan untuk membuat bonsai yang indah namun tetap alami.

Sebagai pemuda yang menyukai bonsai ia belajar secara otodidak sebagian dari Youtube, membaca buku. Ilmu dasar membentuk bonsai membuat ia menyukai bonsai hingga menjadi trainer.

Sebagai anggota komunitas Nadi Bonsai yang dibentuk di desanya, I Gde Saputra kerap mengajarkan warga lain membuat bonsai.  Untuk menciptakan bonsai dibutuhkan proses pengerdilan melalui pemotongan, pembuangan tunas dan penanganan lain pada tanaman. Bonsai yang indah bukan sekedar miniatur pohon melainkan memperlihatkan susunan batang cabang, ranting dan daun.

“Pengaturan susunan batang, cabang, ranting dan daun harus dibuat sedemikian rupa dengan penyebaran yang teratur, indah dan harmonis terlebih bonsai identik dengan filosofi seni Jepang yang akrab dengan keharmonisan,” papar I Gde Saputra saat ditemui Cendana News di halaman rumahnya, Minggu (19/1/2020).

I Gde Saputra, trainer bonsai asal Desa Sumber Nadi Kecamatan Ketapang Lampung Selatan melakukan proses pemangkasan pada bahan tamanan sentigi, Minggu 19/1/2020). -Foto: Henk Widi
Lihat juga...