Nasi Tiwul Lauk Ikan Pari, Menu Hangat di Musim Hujan
Editor: Koko Triarko
Wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur yang merantau bersama suami, Kasuari, memilih membuka warung dengan sajian nasi tiwul. Sebab, lokasi warung yang menjadi perlintasan merupakan favorit bagi para pengemudi.
Sehari, ia menyiapkan sekitar 15 kilogram nasi tiwul dan akan memasaknya saat habis. Pelanggan dalam sehari rata-rata mencapai 30 hingga 50 orang.
Joko, warga asal Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, menyukai menu nasi tiwul iwak pe. Laki-laki yang berprofesi sebagai pengemudi kendaraan ekspedisi itu mengaku kerap mampir saat mengirim barang.
Nasi tiwul disukainya untuk merasakan sensasi berbeda menikmati hidangan pada umumnya. Lauk ikan pari menjadi pilihan, karena cukup pedas, cocok disantap saat penghujan.
“Rasanya gurih bercampur pedas sebagai menu sarapan, cukup menghangatkan karena diolah dengan bumbu rempah,” ungkap Joko.
Pelanggan lain bernama Yayuk, mengaku membeli nasi tiwul kesukaan sang suami. Memesan satu porsi nasi tiwul lengkap dengan lauk iwak pe, menjadi sajian sarapan sebelum bekerja.
Nasi tiwul dari singkong, menurutnya sekaligus menjadi menu diet. Sebab, nasi tiwul memiliki kandungan karbohidrat rendah, menghindari kadar gula tinggi dalam darah.
Cukup dengan merogoh kocek Rp20 ribu, ia bisa membawa pulang nasi tiwul untuk sang suami dan baginya.