Kilang Minyak di Balikpapan Serap 1.645 Tenaga Kerja Lokal

BALIKPAPAN – Dari 3.632 pekerja di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek peningkatan kapasitas kilang minyak Pertamina di Balikpapan, terdapat 1.645 orang tenaga kerja lokal warga setempat.

“Hingga November 2019, jumlah pekerja lokal Balikpapan 1.645, atau 45,29 persen dari pekerja keseluruhan,” kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) Pertamina, Ignatius Tallulembang, di Balikpapan, Minggu (8/12/2019).

Para pekerja tempatan itu tersebar di bawah administrasi 14 sub kontraktor pelaksana proyek. Sebelumnya pada Oktober 2019 lampau, jumlah mereka masih 1.551 orang.

Menurut Tallulembang, dengan jumlah pekerja tempatan hingga hampir separuh itu, Proyek RDMP memberi efek berganda yang cukup signifikan bagi Kota Minyak.

Serapan jumlah pekerja yang signifikan itu juga menjadi dukungan masyarakat Balikpapan terhadap cita-cita kemandirian energi Indonesia.

Proyek RDMP adalah proyek memodifikasi kilang-kilang minyak Pertamina yang sudah ada, dan pembangunan kilang minyak baru. Tujuannya untuk mengurangi impor minyak, baik minyak mentah maupun minyak yang sudah jadi.

Impor minyak adalah belanja yang memakan devisa negara hingga USD43 miliar pada 2018, dan penyumbang defisit pada neraca perdagangan.

Di Balikpapan, proyek konstruksi dimulai pada Februari tahun 2019. Hutan Gunung Sepuluh Barat, hutan yang ada di areal kilang, yang menjadi habitat monyet Macaca fascicularis atau kera ekor panjang pun, dibabat.

Tallulembang menambahkan, bila sudah jadi kelak, Kilang Balikpapan yang baru akan memproduksi 360 ribu barel minyak, bertambah 100 ribu barel dari kapasitas sekarang yang 260 ribu barel minyak per hari. Kualitas produk juga meningkat dari Euro II menjadi Euro V.

Lihat juga...