45 Tahun TMII Emban Amanah Lestarikan Budaya

Editor: Koko Triarko

“Kita motivasi anjungan daerah untuk berkreasi dan inovasi dalam gelar budaya di TMII, kita beri ruang mereka untuk tampil,” ujarnya.

Terkait fasilitas permainan, Maulana menjelaskan, dibangun sesuai perkembangan zaman untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Apalagi setelah reformasi, anggaran pengelolaan TMII mengalami penurunan. Maka, dalam upaya pengembangan dan pelestarian budaya, dibangunlah fasilitas permainan yang dapat menjadi sumber pembiayaan pengelolaan TMII.

Maulana mencontohkan, kolam renang Ambar Tirta yang kondisi sudah tidak bagus. Kemudian diperbarui, meskipun dengan cara kerja sama dengan pihak lain.

Karena, menurutnya, untuk perbaikan kolam renang tersebut kalau tidak dikerjasamakan tidak mungkin  dilakukan, mengingat keterbatasan anggaran.

“Kalau kita biarkan kondisinya terpuruk, tidak layak dan pernah terjadi kecelakaan. Itu tidak kita inginkan. Pendapatannya Rp350 juta per tahun, tapi pengeluaran hampir Rp360 juta per tahun. Atas dasar itulah, akhirnya dikerjasamakan, dan jadilah Snow Bay Water Park TMII,” ujarnya.

Sejak Snow Bay diresmikan pada 2009, menurutnya memang ada perubahan image masyarakat terhadap TMII, dan pengunjung pun meningkat.

“Masyarakat yang dulu menganggap TMII jadul dan sebagainya, dengan adanya Snow Bay, pengunjung meningkat, yang dulu menengah ke bawah, mulai  yang menengah ke atas cukup banyak. Usai berenang, mereka jalan-jalan keliling TMII,” ujarnya.

Begitu juga dengan wahana permainan lainnya, dihadirkan untuk menjawab tuntutan zaman dengan tetap memberikan edukasi budaya dan ilmu pengetahuan kepada pengunjung.

Target pengunjung TMII 2019 sebanyak 6 juta orang. Namun, menurutnya di tengah lesunya perekonomian dan pesta demokrasi Pemilihan Presiden (Pemilu), berdampak pada menurunnya pengunjung. Bahkan, pada November 2018 sampai April 2019, terlihat sekali kalau trennya agak menurun.

Lihat juga...