Sang Penangkap Petir dari Grobogan Pukau Pengunjung TMII
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
Karena kecewa dengan keputusan Sultan Trenggono, Bagus Sogom kembali ke desa Selo dan hidup menjadi seorang petani. Pada suatu hari ketika sedang bertani, tiba-tiba langit mendung dan hujan sangat deras. Muncullah petir yang menyambar-nyambar memporak porandakan desa selo. Namun dengan kesaktiannya, akhirnya Ki Ageng Selo datang menangkap petir tersebut.
“Dramatari Sang Penankal Petir itu ada sejarah, Ki Ageng Selo dengan Ki Ageng Taruk. Sejarahnya dulu Ki Ageng Selo ini dengan kesaktiannya bisa menangkap petir. Kini, banyak orang yang ziarah ke makamnya,” ujar Sri kepada Cendana News.
Disebutkan juga, penampilan pagelaran budaya dan pameran produk unggulan di Anjungan Jawa Tengah TMII, bertujuan untuk menyatukan perantau Grobogan yang ada se-Jabodetabek hadir di TMII.
Menurutnya, ada sekitar 300-an warga Grobogan yang tinggal di Jabodetabek, hari Sabtu malam ini bertemu dalam bulatan gelar budaya dan pameran.
“Bertemu di TMII ini nostalgia anak rantau Grobogan. Banyak mereka yang sukses hadir untuk membantu beri masukkan bagaimana kedepan Grobogan,” ujar Sri.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Wachju Alamsyah berharap budaya yang ada di Jawa Tengah makin dicintai oleh masyarakat seluruh Indonesia.

Dia berharap budaya yang ada di kabupaten/kota Jawa Barat bisa menyesuaikan keadaan zaman. Sehingga tidak terpaku dengan cerita yang tradisional, tapi bisa menampilkan dengan tambahan inovasi kreatif.