Kemendikbud Dikti Diminta Teruskan Beasiswa Bidik Misi di Papua

BIAK – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti), diminta meneruskan kebijakan khusus pemberian beasiswa pendidikan bidik misi yang telah mewujudkan peningkatan sumber daya manusia unggul di Papua.

“Dibutuhkan juga bidik misi 100 persen bagi pemuda orang asli Papua yang sedang kuliah di berbagai perguruan tinggi swasta di Papua dan Papua Barat, dalam upaya mewujudkan menjadi sumber daya manusia unggul Indonesia maju,”  kata Koordianator Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi XIV (LL Dikti) Papua dan Papua Barat, Dr. Suriel S. Mofu, M.Ed., M.Phil., saat dihubungi dari Biak, Minggu, (27/10/2019), menanggapi peran pemuda dalam mewujudkan sumber daya unggul pada peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019.

Untuk menjadikan peran pemuda Papua dalam kemajuan sumber daya manusia, perlu diberikan beasiswa bidik misi mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu secara ekonomi.

Suriel Mofu menyebut, dari hasil pendataan L2 Dikti Papua dan Papua Barat hingga tahun akademik 2019/2020 ada puluhan ribu mahasiswa orang Papua yang kurang mampu sedang berkuliah di 60 perguruan swasta terancam putus kuliah, karena kesulitan membiayai pendidikan akibat kemampuan ekonomi pendapatan orang tuanya di bawah Rp1 juta.

Ia mengakui, jika pemberlakuan pemberian beasiswa bidik misi untuk mahasiswa di Papua dan Papua Barat disamaratakan menggunakan data umum dengan daerah lain di Indoensia, maka kuotanya sangat kecil berkisar 4,6 persen dari total 60 ribu mahasiswa.

Minimnya jumlah beasiswa pendidikan bidik misi diterima mahasiswa Papua dan Papua Barat, menurut Suriel Mofu, diperkirakan dapat mengancam kelanjutan pendidikan tinggi bagi generasi muda orang asli Papua.

Lihat juga...