Damandiri Gelar Pelatihan Guru PAUD Berbasis Kearifan Lokal
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Lebih lanjut Kaprodi PG PAUD Universitas Trilogi Jakarta, Dr. Roostrianawahti, M.Pd, menjelaskan, diangkatnya kearifan lokal dalam materi pembelajaran PAUD, karena diharapkan kearifan lokal yang ada di DML Kedungkandang bisa ikut dilestarikan.
Menurutnya, dalam pelestarian kearifan lokal, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Termasuk pendidikan anak usia dini, sebagai pondasi agar anak-anak bisa melestarikan kearifan lokal yang ada di desa ini.
“Kalau dimasukkan dalam pembelajaran, tidak boleh hanya dilakukan secara insidentil atau saat-saat tertentu, tapi harusnya secara berkelanjutan. Jadi dalam pembuatan perencanaan pembelajaran itu sudah dimasukkan melalui tema yang diambil dari potensi budaya. Termasuk juga dalam pelaksanaannya, pembuatan medianya, pengelolaan kelasnya, manajemen kelasnya harus terkait dengan kearifan lokal,” terangnya.
Siapa lagi yang akan memajukan desa, sambungnya, kalau bukan anak-anak yang ada di desa ini sendiri. Bukan berarti mereka tidak boleh keluar dari daerahnya, tapi ketika sudah keluar mereka tetap ingat bagaimana memajukan desanya.
“Potensi budaya dan potensi alam yang ada di sini memang harus dikembangkan, jadi mereka harus punya kesadaran itu sejak kecil,” tuturnya.
Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini, para guru PAUD bisa mengubah mindset mereka dalam mengajar. Karena selama ini kalau dilihat, hampir di banyak sekolah cara mengajarnya menggunakan lembar kerja, sehingga anak tidak beraktivitas bermain.
