Kenaikan Harga Ikan Laut Pengaruhi Usaha Kuliner di Lamsel

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Meningkatnya produksi makanan berbahan ikan segar usai Idul Adha menyebabkan harga di pasaran ikut melonjak. Rata-rata setiap kilogram jenis ikan, naik sebesar Rp5.000.

Hadiansah, pedagang ikan laut keliling atau dikenal pelele menyebutkan, konsumen yang kerap membeli di antaranya usaha pembuatan bakso, mpek mpek, tekwan dan otak otak. Harga ikan jolot semula Rp20.000 naik menjadi Rp25.000, ikan kurisi semula Rp15.000 naik menjadi Rp20.000, ikan parang semula Rp16.000 naik menjadi Rp21.000 perkilogram.

“Harga yang naik sudah dari pelelangan ikan karena permintaan cukup banyak bagi kebutuhan pasar lokal hingga luar daerah sebagai bahan campuran olahan kuliner tradisional khas yang dijual pada sejumlah tempat keramaian,” papar Hadiansah saat ditemui Cendana News, Selasa (3/9/2019)

Sejumlah produsen kuliner tradisional menurut Hadiansah sengaja menambah produksi. Sebab sejak 8 September hingga akhir September digelar Lampung Selatan Fair 2019 sebagai acara bagi sejumlah pelaku usaha kecil berjualan termasuk usaha kuliner.

Kegiatan tersebut menurut Hadiansah membuat produsen mulai membuat stok mpek mpek, bakso ikan, tekwan, otak otak dalam jumlah banyak. Minimal sejumlah produsen menyiapkan bahan baku ikan dalam bentuk ikan giling yang dibekukan.

Mpek mpek, tekwan berbahan ikan jolot dan ikan parang yang mulai mengalami kenaikan harga sejak awal September 2019. Foto: Henk Widi

Seperti pada tahun sebelumnya, Hadiansah mengaku mendapat pesanan 50 hingga 100 kilogram ikan. Selain diminta dalam kondisi segar, sebagian pelanggan memesan dalam bentuk ikan giling beku yang sewaktu waktu bisa diolah menjadi sejumlah kuliner tradisional.

Lihat juga...