Geliat Sektor Bisnis Agro di Lamsel, Eksis di Masa Pandemi
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Potensi sumber daya alam hasil pertanian, infrastruktur memadai, lokasi geografis dekat pulau Jawa, menjadi peluang menjanjikan bagi sebagian warga di Lampung Selatan untuk bergelut di bidang bisnis agro.
Irawan dan sejumlah warga di Desa Rawi dan desa sepanjang Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), eksis menekuni bisnis agro. Ia pun menyukai sebutan apapun yang disematkan bagi pelaku usaha agro seperti dirinya. Ia kerap disebut bos hasil pertanian, pengepul, pelaku usaha jual beli hasil pertanian.
Memanfaatkan lahan tepat di tepi Jalinsum, 22 kilometer dari pelabuhan Bakauheni, usahanya berjalan lancar. Pasang surut usaha cukup wajar mengikuti permintaan dan penawaran sesuai hukum ekonomi.
Berbagai jenis hasil pertanian ditampung berasal dari sejumlah petani dan pencari komoditas. Peluang usaha yang dilirik olehnya dan sebagian warga memberi peluang ekonomi berkesinambungan. Petani pembudidaya, pencari hasil pertanian akan mendapatkan keuntungan. Bagi pembudidaya, hasil pertanian dijual dan mendapat hasil mingguan. Komoditas pisang, kelapa, sayuran hingga bumbu dikirim ke Cilegon, Banten.
“Semua jenis komoditas pertanian yang laku dijual untuk kebutuhan konsumsi saya tampung, selanjutnya dikirimkan memakai truk ekspedisi ke pemesan yang memiliki lapak di sejumlah pasar besar di Cilegon, Banten hingga Tangerang, omzet yang diperoleh bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah,” terang Irawan, saat ditemui Cendana News, Selasa (28/9/2021).
Menurut Irawan, bisnis agro bukan tanpa risiko, mengikuti tren dan permintaan. Selama masa pandemi Covid-19, ia mencatat ada komoditas yang tidak laku di pasaran. Sebaliknya, jenis komoditas pertanian lain justru mengalami peningkatan permintaan.