Prospek Ekonomi Sirkular Berbasis Kayu di Lamsel, Menguntungkan
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Potensi lahan kosong dimanfaatkan oleh warga Lampung Selatan untuk menanam pohon kayu keras. Kebutuhan akan kayu keras bahan palet, kusen, balken, papan hingga log kayu untuk berbagai keperluan bahan bangunan masih menguntungkan.
Gimanto, salah satu penyedia jasa gergaji mesin di Desa Pasuruan, Penengahan, menyebut jenis kayu yang kerap digunakan cukup beragam.
Jenis kayu yang dipanen sebut Gimanto sebagian tumbuh secara alami, sebagian dibudidayakan. Jenis kayu yang tumbuh alami berupanl bayur, medang, pule, laban ditebang untuk bahan bangunan.
Jenis kayu yang dibutuhkan sebutnya diklasifikasikan dalam kayu merah berupa bayur, kelapa, mahoni. Jenis kayu putih berupa bayur putih, medang. Jenis kayu yang dibudidayakan berupa sengon, jati ambon, tekik, waru gunung.
Menanam pohon penghasil kayu sebut Gimanto mulai dilirik sebagai prospek bisnis. Sebagian pohon kayu untuk kebutuhan palet kemasan buah, barang elektronik bahkan sudah bisa dipanen usia enam tahun. Sebagai alternatif investasi jangka panjang, ia menyebut permintaan akan kayu mendorong ekonomi sirkular. Usaha pembibitan kayu, jasa gergaji mesin, buruh angkut hingga tukang kayu saling berkaitan.
“Lahan kosong yang dalam jangka panjang belum akan dibangun perumahan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi menanam pohon berusia pendek sehingga bisa dipanen untuk investasi jangka menengah, penanaman pohon penghasil kayu akan memberi penghasilan juga bagi jasa gergaji mesin,” terang Gimanto saat ditemui Cendana News, Selasa (28/9/2021).
