Wagub Sumbar: Warga Usia Produktif Perlu Dibina
Editor: Koko Triarko
Nasrul menegaskan, Sumatra Barat atau pun Indonesia akan memiliki keuntungan usia produktif sampai 2040. Negara maju sudah masuk aging society, di mana penduduk usia 60 tahun mencapai 15 hingga 20 persen, di Jepang saja aging society-nya sudah mendekati 20 persen, Amerika Serikat sekitar 15 sampai 20 persen.
Ia menjelaskan, tingginya angka usia produktif merupakan keunggulan tersendiri, di antara negara-negara lain. Hal ini karena angka usia produktif yang tinggi dapat membantu akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, tingkat usia produktif di Sumatra Barat, khususnya, ternyata didominasi oleh penduduk kelas menengah yang didefinisikan masuk dalam kelompok kelas menengah. Dari data kementerian juga menyebutkan, salah satu faktor pendorong tingginya angka pertumbuhan nasional adalah kekuatan tenaga kerja muda produktif yang diharapkan mampu berperan dalam perkembangan pereknomian nasional.
Artinya, penduduk usia muda dan produktif yang berusia 15-25 tahun, membuka peluang Indonesia dapat lebih tinggi lagi menggenjot tingkat pertumbuhan ekonomi. Pengembangan SDM termasuk satu dari tiga pilar yang akan dikembangkan dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025.
“Perhatian kita kepada mereka yang berusia 15 hingga 64 tahun sangat penting. Sebab, di usia produktif ini kita mesti memprogramkan mereka dengan dibekali kemampuan SDM yang mumpuni. Apalagi, slogan kemerdekaan kita kemarin, yaitu SDM unggul Indonesia maju,” jelasnya.
Untuk itu, Wagub Sumatra Barat meminta kepada Bupati dan Wali Kota untuk melakukan pendataan hingga ke kelurahan atau ke desa. Bahkan, ke rumah-rumah penduduk dengan menanyakan apakah sudah bekerja atau belum.