Nasrul Abit: Kepulauan Mentawai Belum Lepas dari Status Tertinggal
PADANG — Infrastruktur yang belum memadai dan merata merupakan penyebab utama Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat belum bisa lepas dari status tertinggal pada 2019, kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit.
“Infrastruktur yang paling kurang adalah penghubung di dalam pulau. Itu yang harus jadi fokus ke depan agar Mentawai bisa secepatnya keluar dari ketertinggalan,” katanya di Padang, Jumat (2/8/2019).
Pembangunan infrastruktur di dalam pulau itu, menurut dia, tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Mentawai dan Sumatera Barat tetapi membutuhkan sokongan dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Mentawai telah mendapat sokongan dari pemerintah pusat antara lain dalam pembangunan jalan Trans Mentawai, yang menjadi penghubung antarpulau dan memperbaiki akses di dalam pulau.
“Kalau akses antarpulau di Mentawai relatif sudah baik. Yang masih kurang itu jalan penghubung di dalam pulau. Sekarang sudah dalam pembangunan jalan lintas timur,” kata Wakil Gubernur.
Pemerintah selanjutnya berencana membangun jalan lintas barat dalam upaya menghubungkan seluruh desa di Mentawai.
“Jika akses jalan terbuka, pembangunan yang lain bisa lebih mudah,” kata Nasrul.
Selain jalan, rasio elektrifikasi juga menjadi perhatian pemerintah daerah dalam upaya melepaskan status tertinggal dari Kabupaten Kepulauan Mentawai mengingat sampai 2019 baru 53,40 persen dari wilayah Mentawai yang menikmati listrik.
“Jaringan komunikasi sebelumnya juga bermasalah. Bantuan dari Kementerian Kominfo melalui Palapa Ring beberapa waktu lalu sudah banyak membantu,” kata Nasrul.