Melihat Gerakan Silat dari Tari Rantak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Tari Rantak, merupakan tarian yang berasal dari Minangkabau. Memiliki gerakan yang sangat dinamis, dan gerakannya juga terinspirasi dari Pencak Silat.

Tarian ini merupakan salah satu tarian yang mengedepankan dan menegaskan ketajaman gerakan si penari. Keindahan tari Rantak bukan hanya terdapat pada gerakanya saja, namun juga pada kekompakan penari yang menimbulkan bunyi dari hentakan kaki, selaras dengan ketegasan gerakan.

Di Sumatera Barat, tari Rantak ini diciptakan oleh Gusmiati Suid, seorang perempuan kelahiran di kampung kecil yang berada di Parak Jua, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, pada 16 Agustus 1942 silam.

Kini Gusmiati telah tiada, dan almarhumah telah meninggalkan sejumlah karya seni untuk generasi di Sumatera Barat dan Indonesiaa umumnya.

Rahmi Fahmi, SE, MBA saat menyampaikan materi kepada seniman yang hadir di Semiloka Transformasi Silek dalam Karya Seni, Studi Kasus Penciptaan Tari Karya Gusmiati Suid di Gedung Kebudayaan Sumatera Barat, belum lama ini – Foto: M. Noli Hendra

Salah seorang murid dari Gusmiati Suid, Rahmi Fahmi, SE, MBA, menceritakan, lahirnya tari Rantak ini, dari kegelisahan Gusmiati yang melihat tari Minang cenderung gemulai dan kaku.

Dari sana, ia mulai berpikir untuk melahirkan sebuah tari yang tidak gemulai. Singkat cerita, hingga akhirnya Gusmiati terinspirasi dari gerakan silek (silat) yang memang terlihat tegas.

Dari gerakan silek itu, Gusmiati merancang sebuah tari dan esensinya  bukan asal-asalan, tapi memiliki gerakan yang memperkenalkan  budaya di Minang yakni silek.

Lihat juga...