Satu Lagi, Balikpapan Hadirkan Ekowisata Mangrove
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Menurutnya, program dilaksanakan karena melihat potensi pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wisata di kawasan jembatan ulin Kariangau.
“Dengan adanya potensi itu maka perlu dibekali pelatihan budidaya kepiting bakau, pelatihan pembuatan produk makanan olahan, dan pembangunan rumah makan berbentuk perahu yang akan menjadi tempat pemasaran hasil produk tambak dan makanan olahan buatan masyarakat,” katanya Minggu (21/7/2019).
Ali Akbar melanjutkan pembangunan keramba dan rumah makan berbentuk kapal tersebut dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat Kariangau.
“Dengan harapan akan menumbuhkan rasa memiliki dari masyarakat terhadap bantuan yang telah diberikan oleh Pertamina. Karena nantinya setelah diserahkan perawatan untuk menjaganya juga diserahkan masyarakat sekitar,” tandasnya.
Dalam peresmian ekowisata, Rizal Effendi selaku Wali Kota Balikpapan juga berpesan, agar masyarakat terus aktif menjaga kelestarian mangrove di wilayah tersebut.
Karena selain melindungi lingkungan, mangrove juga merupakan sumber pakan untuk kepiting yang dibudidayakan, sehingga keberlangsungan program ini juga sangat bergantung pada kelestarian kawasan mangrove itu sendiri.
“Jaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dari sampah. Kualitas juga tetap dijaga agar pergerakan ekonomi warga sekitar meningkat,” imbuhnya.