GPS Colar, Bantu Jaga Kelestarian Populasi Gajah Sumatera

Ilustrasi - Gajah - Dok CDN

Ketiga kelompok gajah itu saat ini masih bergabung berada pada satu kelompok besar, yaitu di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, dimana lokasi tersebut masih dalam konsesi PT LAJ.

Kegiatan pemasangan dan penggantian GPS colar tersebut dilakukan pada beberapa lokasi yang berbeda yang ada di kawasan hutan Taman Nasional Bukti Tigapuluh yang ada di Provinsi Jambi.

Untuk penggantian dan pemasangan baru GPS Colar, tim harus terus melakukan pembuntutan sampai dengan malam hari, kemudian dilakukan penembakan bius.

Sementara itu di lokasi berbeda, pada Senin (8/7) sekira pukul 18.10 WIB telah melakukan penembakan bius terhadap gajah bernama Freda, yang sebelumnya dilakukan tracking di Desa Kampung Jawa, Pemayung, dalam kawasan Konsesi PT ABT Bkock II.

“Setelah berhasil dibius, kami laksanakan pembukaan dan penggantian GPS colar gajah bernama Freda yang sudah kurang lebih tiga tahun terpasang,” katanya.

Menurut dia, hingga saat ini tim masih terus melaksanakan ‘tracking’ kelompok gajah Ana, Ginting dan Cinta serta Mutiara. Kegiatan penggantian GPS colar tersebut dilakukan berdasarkan Surat Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi tertanggal 27 Juni 2019.

Koridor gajah

Kemudian Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi sedang menyiapkan dan mengembangkan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) untuk jalur lintasan atau koridor khusus gajah sumatera di area Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) bekerja sama dengan PT Lestari Asri Jaya (LAJ).

Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Rahmad Saleh, mengatakan, pihaknya juga telah menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta PT LAJ, dalam upaya perlindungan terhadap gajah sumatera secara berkesinambungann dimana pemerintah berkomitmen melindungi ekosistem gajah dan melibatkan masyarakat serta berbagai pemangku kepentingan agar lebih efektif dan berkelanjutan.

Lihat juga...