Tananua Fasilitasi Petani Ende Bentuk Koperasi Kopi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
ENDE – Potensi kopi yang melimpah di kabupaten Ende merupakan komoditi andalan bagi para petani terutama petani di sekitar kawasan Taman Nasional kelimutu. Untuk meningkatkan harga jual, yayasan Tananua memfasilitasi pembentukan koperasi kopi.
“Kami telah berjuang memfasilitasi para petani di Ende hingga pasca panen dengan membentuk koperasi kopi. Petani di 10 desa di kabupaten Ende telah duduk bersama dan membentuk koperasi kopi Kelimutu,” sebut Elias Mbani, pendamping petani yayasan Tananua, Rabu (26/6/2019).

Dikatakan Elias, kopi yang dijual petani di koperasi dihargai Rp 50 ribu per kilogram untuk jenis arabika. Pihaknya pun selama ini menampung kopi dari petani tapi masih dalam jumlah terbatas untuk dijual kembali.
“Hadirnya koperasi kopi yang sudah berdiri diharapkan bisa meningkatkan harga jual. Dengan begitu kesejahteraan petani kopi di Ende bisa meningkat tapi harus diperhatikan kualitasnya,” ungkapnya.
Namun Elias menyayangkan belum beroperasinya secara maksimal koperasi kopi ini. Hal ini menurutnya, akibat para pengurus yang masih memiliki berbagai kesibukan sehingga belum fokus mengelola.
“Tapi kami terus mendampingi dan berjuang agar koperasi kopi yang telah dibentuk bisa tetap eksis agar petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kelompok petani kopi juga terus kami dampingi agar bisa menghasilkan kopi yang berkualitas,” terangnya.
Tananua tambah Elias, juga memberikan bantuan pemberdayaan berupa pelatihan. Seperti tanam kopi misalnya, bila tanaman kopinya tua, bisa dilakukan sambung pucuk. Petani dilatih petik kopi, sortir kopi hingga memisahkan buah yang rusak dan memproses kopi yang berkualitas.