Sokong Konservasi, Warga Bakauheni Tanam Berbagai Jenis Kayu
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Kesadaran masyarakat warga Bakauheni, Lampung Selatan melakukan konservasi masih terjaga. Hal tersebut dilakukan untuk membantu keseimbangan lingkungan disekitar mereka.
Warga setempat Ajum, menyebut, ketidakseimbangan lingkungan menyebabkan bencana seperti longsor dan banjir, seperti di Kenyayan, Pegantungan, Minangrua, Kepayang hingga Muara Bakau.
Salah satu pelaku konservasi tersebut, sudah melakukan konservasi jauh sebelum pemerintah memberikan imbauan. Pohon asam (Tamarindus indica), pohon suren (Toona Sureni), laban (Vitex pinnata), Sengon atau albasia (Albazia Falcataria), dipilihnya untuk ditanam.
Lahan yang ditanami adalah tanah gersang dengan kontur berbatu padas. Pohon yang dipilih tersebut sangat cocok dengan kawasan tersebut. Sempat dianggap kurang kerjaan, karena mengelola tanah gersang, lelaki asal Garut, Jawa Barat tersebut, memulai dengan pengolahan lahan.

Tahap awal lahan gersang dibuat menjadi petak petak untuk menanam sayuran. Selain itu Dia membuat kolam ikan sekaligus sumber air menyiram sayuran. “Setelah tanaman awal bisa tumbuh limbah tanaman saya olah menjadi pupuk dicampur kompos dari kotoran ternak yang selanjutnya digunakan untuk penyuburan berbagai jenis pohon,” terang Ajum saat ditemui Cendana News, Rabu (15/5/2019).
Upaya konservasi lahan dilakukan dengan mendatangkan bibit pohon suren dari Garut, Jawa Barat. Pohon berpotensi tumbuh sempurna harus memenuhi tiga kriteria sebagai tanaman profit, people, planet (3P).