Tanaman Padi di Wairterang Disapu Angin dan Diserang Hama

Editor: Mahadeva

MAUMERE – Hujan angin yang mengguyur Kabupaten Sikka sejak awal Januari hingga maret kemarin, menyebabkan tanaman pertanian banyak yang rusak.

Bernadus Tobi warga kampung Leng desa Waiterang kecamatan Waigete kabupaten Sikka. Foto : Ebed de Rosary

Selain tanaman perkebunan, kerusakan juga dialami tanaman padi ladang. “Untuk tahun ini boleh dikatakan kami mengalami gagal panen, sebab di lahan seluas satu hektare saja, paling banyak hanya menghasilkan satu ton. Biasanya 2,5 sampai tiga ton gabah,” sebut Bernadus Tobi, warga kampung Leng Desa Waiterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Senin (1/4/2019).

Diterjang curah hujan yang tinggi dan angin kencang, tanaman padi yang sudah berbulir menjadi rebah. “Masyarakat lebih banyak tanam padi daripada jagung. Hanya beberapa saja yang tanam jagung, tapi jumlahnya tidak banyak sebab untuk dicampur dengan beras saat dimasak,” ungkapnya.

Selain cuaca, tanaman juga diserang hama, Walang Sangit dan Belalang. Biasanya, hama saat disemprot dengan obat pengusir akan hilang, namun di tahun ini jumlahnya sangat banyak. “Mungkin pengaruh cuaca yang tidak menentu, sehingga banyak sekali serangan hama. Apalagi tanaman padi ditanam di kebun yang berada di dalam kawasan hutan dan di sekitar pemukiman warga,” terangnya.

Bila hasil panen padi tidak mencukupi, warga terpaksa membeli beras di pasar, dari hasil menjual produk perkebunan. Dan untuk mencukupi kebutuhan, warga juga mendapatkan bantuan beras dari pemerintah. “Biasanya setiap kepala keluarga menerima bantuan beras dari pemerintah yang diambil di kantor desa. Tapi itu pun diterima tiga bulan sekali dan jumlahnya hanya tujuh kilogram saja setiap kepala keluarga,” jelasnya.

Lihat juga...