Potensi Perikanan di Wondama Belum Termanfaatkan Optimal
WASIOR – Potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, belum termanfaatkan optimal. Sehingga belum mampu mencukupi kebutuhan ikan di daerah tersebut.
Meskipun memiliki sumber air melimpah, namun budi daya ikan air tawar di daerah tersebut belum dilirik masyarakat. “Akhirnya kebutuhan ikan air tawar seperti mujair, gurami serta lele, selama ini hampir seluruhnya dipasok dari luar Wondama,” kata Kepala Dinas Perikanan Teluk Wondama, Rusman Tingginehe, Minggu (3/3/2019).
Sejak 2016, pemerintah daerah telah mendorong petani setempat, untuk membudidayakan ikan air tawar. Bantuan terus diberikan, berupa pembuatan kolam, peralatan hingga benih dan pakan ikan. Budi daya ikan air tawar yang dilakukan petani, sejauh ini belum maksimal dan belum berorientasi pasar. Kolam dibuat masih dalam skala kecil, sehingga hasilnya hanya untuk konsumsi pribadi.
Dinas Kelautan dan Perikanan berencana membuat kawasan khusus, sebagai proyek percontohan perikanan air tawar. Kolam akan dibuat di Distrik Nikiwar. Daerah tersebut memiliki karakteristik cocok untuk pusat budi daya ikan air tawar. “Target kita Nikiwar yang jadi pilot project. Di samping di Wondiboi dan Sobei. Di Nikiwar sudah ada 20 sampai 30 kolam,” ungkap Tingginehe.
Mulai 2020, program perikanan budi daya di Wondama akan diperbanyak. Sehingga bisa memotivasi petani agar tertarik menekuni usaha budi daya ikan air tawar. Dengan begitu, sumber air yang melimpah di Wondama bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Kami dinas siap backup, yang penting masyarakat mau serius, karena pakan ikan disiapkan, bantuan peralatan kolam ada, kalau masyarakat mau ada kemauan usaha pasti jadi,” pungkasnya. (Ant)