Masa Panen Penyelang, Petani Kakao di Lamsel Peroleh Hasil Maksimal
Editor: Satmoko Budi Santoso
Keunikan pada komoditas kakao disebut Rozak saat panen penyelang atau minim pasokan, harga justru murah.
Harga akan beranjak naik saat menjelang hingga bersamaan panen raya. Semakin banyak pasokan hasil panen, Rozak mengungkapkan harga buah kakao akan menguntungkan petani.
Harga komoditas kakao yang menyesuaikan harga komoditas pertanian dunia juga bersamaan dengan permintaan yang meningkat.
“Panen raya nanti akan bersamaan dengan menjelang hari raya Idul Fitri dimana kebutuhan akan bubuk coklat meningkat, potensi kenaikan tentunya akan terjadi,” papar Rozak.
Rozak yang membeli buah kakao dari petani mengaku, masih melakukan proses pengeringan ulang sebelum dikirim ke pengepul besar. Butuh waktu lima hingga tujuh hari untuk mengeringkan kakao hingga kadar air turun.
Ia menyebut kerap membawa alat pengukur kadar air atau moisture meter. Cara tersebut dilakukan untuk mengetahui kadar air kakao yang dimiliki petani sekaligus menentukan harga sesuai perhitungan waktu penjemuran sebelum dikirim ke pengepul besar.
Rozak menyebut pada masa panen penyelang ia kerap bisa mengumpulkan kakao hingga satu ton. Sementara saat panen raya ia bisa mengumpulkan kakao hingga lima ton dari sejumlah petani.
Bagi pengepul kakao yang memiliki gudang khusus serta mesin pengering ia menyebut kakao yang dipanen bisa disimpan dalam waktu lama. Kakao yang disimpan dalam karung khusus jenis goni diakuinya dengan penyimpanan yang baik bisa bertahan dalam waktu lama.
Tanaman kakao menjadi salah satu tanaman investasi masyarakat di kaki Gunung Rajabasa yang mengandalkan hasil kebun.