Yuli, Srikandi Disabilitas Lanjutkan Program Presiden Soeharto
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Menjadi seorang penyandang disabilitas sejak lahir, menjadi anugerah tersendiri bagi pemilik nama Sapto Yuli Isniminarti, asal Madiun, Jawa Timur, untuk mengabdikan diri sebagai pengajar keterampilan di kalangan komunitasnya. Berkeliling dari pelosok ke pelosok, menjadi rutinitasnya untuk berbagi hingga dia dijuluki sebagai Srikandi Disabilitas.
Buk Deh Yuli, sapaan akrab wanita kelahiran 46 tahun lalu ini, terus bergerak melakukan pembinaan dengan memberikan pendidikan di komunitas penyandang disabilitas, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan atau pun motivasi, agar penyandang disabilitas bisa keluar dari rasa keterpurukan, bangkit dan menjadi wirausahawan.
”Saya ingin menunjukkan, bahwa meskipun secara fisik cacat, tetapi karya tidak cacat,”ujarnya, kepada Cendana News, Kamis (7/2/2019).
Tekad mencerdaskan dan membangkitkan kalangan disabilitas untuk memiliki karya, baginya menjadi panggilan jiwa, karena ia berprinsip siapa yang bisa mengentaskan penyandang cacat adalah penyandang itu sendiri. Begitu pun pertanyaan, siapa yang bisa mengentaskan orang miskin kalau bukan mereka sendiri?
Yuli mengaku kebetulan oleh Allah, diberi cacat dan ekonominya juga tidak lebih, tetapi kondisi tersebut dijadikan motivasi baginya untuk bangkit dan berjuang.
Bagi Yuli, menjadi cacat dan miskin menjadi anugerah, sehingga ia bisa memotivasi orang miskin untuk bisa berubah. Untuk membantu orang, ia berprinsip tidak harus menunggu kaya.
Menurutnya, walaupun presiden ganti, wakil rakyat berganti atau siapa pun ganti, kalau orang miskin itu tidak mau bergerak, maka kondisinya akan tetap miskin.