Stok Beras Bulog Rejang Lebong Cukup Untuk Tiga Bulan
REJANG LEBONG – Perum Bulog Subdivisi Regional Rejang Lebong, yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu, mencatat pembelian beras terbanyak berasal dari petani di Kabupaten Lebong.
“Untuk pembelian beras petani sepanjang 2018, mencapai 1.800 ton, yang 1.200 ton berasal dari Kabupaten Lebong dan sisanya 600 ton berasal dari Rejang Lebong, Kepahiang serta beras dari daerah luar,” kata Kepala Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Rudi Adlyn Damanik, saat dihubungi di Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu (17/2/2019).
Kabupaten Lebong memproduksi beras cukup banyak, tambah dia, karena di daerah itu petaninya melakukan pola tanam serentak dengan luasan areal pertanian mencapai ratusan hektare, meski baru bisa melakukan penanaman satu kali dalam setahun.
Sedangkan, untuk beras yang berasal dari luar tiga kabupaten yang dinaungi Bulog Subdivre Rejang Lebong, yakni Kabupaten Lebong, Kepahiang, dan Kabupaten Lebong, umumnya berasal dari sejumlah kabupaten di Sumsel seperti Pasemah, Pagar Alam, maupun Belitang, Provinsi Lampung.
Beras petani yang ditampung Bulog ini terdiri atas beras kualitas medium dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp8.030 per kg, dan beras kualitas premium yang harga pembeliannya disesuaikan harga pasaran beras di wilayah itu.
Sementara itu, pembelian beras petani yang akan dilakukan Bulog Subdivre Rejang Lebong pada tahun ini, kata dia, belum bisa dilaksanakan, mengingat sejumlah daerah penghasil belum memasuki musim panen padi, dan diperkirakan baru masuk musim panen pada April dan Mei mendatang.
Beras yang dibeli Bulog ini dipergunakan sebagai beras cadangan pemerintah, kemudian untuk keperluan bantuan sosial, baik keperluan penyaluran rastra dan BPNT, pengisian e-warong serta untuk operasi pasar.